Tantangan Pemuda Akhir Zaman dan Cara Menghadapinya

 

Pemuda adalah aset terpenting dalam sebuah negara, bangsa dan agama karena pemuda bukan hanya sekedar harapan regenarasi, akan tetapi adalah bibit-bibit yang akan meneruskan sebuah peradaban hingga datanglah akhir zaman. Jika kita lihat pada kenyataan pemuda saat ini, pemuda Islam mulai kehilangan spirit berjuang serta spirit belajar. Padahal, sadar maupun tidak disadari (secara otomatis) pemudalah yang akan meneruskan sebuah perjuangan-perjuangan Islam kedepannya. Zaman yang dinamis, bukan menjadi alasan untuk mundur. Akan tetapi, menjadi sebuah alasan untuk bangkit dan mendalami Alquran dan Sunnah dengan lebih tepat dan bijak lagi. Karena, kita juga meyakini bahwa sunnah mengandung pancaran dan teladan dari Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang sudah terjamin dan menjadi orang yang terpercaya dalam lingkungan masyarakat di Mekah. Dan untuk menjadi pemuda akhir zaman yang selalu berusaha mempertahankan ketaqwaan dan selalu berusaha menjadi lebih baik, tentu banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Dan kita harus berusaha serta terus belajar untuk memperkuat benteng pertahanan kita, agar tidak terseret arus akhir zaman yang begitu dahsyat.

Bagaimana kondisi pemuda akhir zaman, bagaimana tantangan yang akan dihadapi mereka dan bagaimana cara menghadapinya, serta siapa sajakah Pemuda akhir zaman yang beruntung, agar kita dapat mengetahui dan mengamalkan hal tersebut yang mungkin akan relate dengan kehidupan pemuda pemudi saat ini.

A. Kondisi Pemuda Akhir Zaman

Kita patut bersedih tatkala melihat pemuda saat ini, karena memang sudah banyak terbukti apa yang Nabi Muhammad SAW sampaikan tentang pemuda akhir zaman. Diantaranya, jumlah perempuan yang lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki, perzinahan yang tampak secara terang-terangan, banyak orang yang menampilkan auratnya secara terbuka, serta banyak orang yang senang dengan sesamanya.

Menurut Ustadz Budi kondisi pemuda akhir zaman saat ini sangat memprihatinkan. Hati galau karena tak punya pasangan, bangun tidur yang dicari ponsel bukan malah membaca doa, mau berjuang tetapi sangat perhitungan, maju tak gentar membela yang bayar, berantem sebangsa setanah air, juga rela mati demi narkoba. Padahal tugas kita sebagai mahasiswa sebenarnya adalah belajar, bukan mencari pasangan atau bahkan merugikan orang lain.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut dapat terjadi disebabkan dari ketidaktahuan. Maka pentingnya kita untuk berilmu sebelum bertindak, karena ilmu membuat orang terjaga dan bertuhan secara benar.

Dulu, banyak pemuda di zaman Rasulullah yangmana di umurnya yang masih remaja sudah dapat mencapai kedudukan yang tinggi. Seperti contohnya; Ali bin Abi Tholib, Az-Zubair bin Al-Awwam, Tholhah bin Ubaidillah, Al Arqam bin Abil Arqam, Abdullah Bin Masud dan lain sebagainya. Mengapa demikian? Tentunya karena didikan Rasulullah dan karena kesadarann mereka akan pentingnya bertakwa dan memperkuat keimanan, serta selalu berusaha menjadi yang lebih baik di jalan Allah. Yang mana kondisi tersebut berbeda jauh dengan kondisi mayoritas pemuda di zaman sekarang.

Ustadz Budi juga menyampaikan bahwa seharusnya pemuda dapat menjadi solusi, bukan malah menjadi masalah. Pemudalah yang bisa mengangkat semangat dari problematika, pemuda sebagai generasi penerus, pemuda juga berperan sebagai generasi pengganti, sebagai pembantu mental umat, dan yang terakhir pemuda sebagai unsur perbaikan. Sedangkan profil pemuda agen perubahan yang dibutuhkan oleh masyarakat, ialah pemuda yang bertakwa, mandiri profesional dan peduli.

 

B. Tantangan Pemuda Akhir Zaman dan Cara Menghapinya

 

Salah satu tantangan yang dihadapi pemuda akhir zaman adalah keterasingan dan dianggap aneh.

Rasulullah pernah bersabda "Dan Islam akan kembali dalam keadaan asing sebagaimana mulanya Ia datang"

Pada zaman Jahiliyah, Islam dianggap sebagai agama yang asing karena bertentangan dengan apa yang telah masyarakat Arab lakukan pada waktu itu. Tak hanya pada zaman itu, di abad modern ini bahkan jauh lebih parah daripada zaman Jahiliyah dulu. Kalau dulu Islam dianggap asing oleh orang-orang kafir Quraisy, sekarang ini ajaran Islam yang sesungguhnya justru dianggap asing oleh pemeluknya sendiri, oleh orang-orang yang telah mengaku sebagai Muslim, bahkan telah berlabel muslim sejak lahir karena orang tuanya dan nenek moyangnya telah terlebih dahulu memeluk Islam. Sekarang ini, pemeluk Islam kadang merasa asing akan kebenaran ajarannya, asing dalam mengamalkan ajaran dan tuntunannya, ajaran Islam dianggap sebagai penghalang untuk meraih apa yang diinginkan sehingga tidak segan-segan aturan atau ajaran Islam yang sudah jelas dan tegas mengajak dan akan membawa kepada keselamatan pun dilanggar ditinggalkan dan bahkan dibuang jauh-jauh. Kalaupun ada orang yang teguh pendiriannya untuk menegakkan tuntunan Islam, menentang perbuatan atau kebijakan yang tidak sesuai prinsip-prinsip dan ajaran Islam, maka akan dianggap sebagai orang aneh atau orang asing. Namun, orang-orang yang asing inilah orang yang beruntung, sebagaimana ditegaskan dalam hadis rasulullah yang artinya: "maka beruntunglah orang-orang yang terasing"

Untuk menghadapi hal tersebut, tentu kita sangat perlu memperkuat pondasi keimanan kita dan perlu memperbanyak pengetahuan serta ilmu yang dapat membantu kita untuk mempertahankan keistiqomahan. Dan kita harus tahu, bahwa ujian-ujian tersebut merupakan salah satu tahapan untuk meningkatkan maqam.

Untuk menjadi Pemuda Akhir zaman yang beristiqomah tentu kita harus berjihad. Selain berjihad melawan keadaan yang membuat kita merasa terasingkan kita juga perlu berjihad untuk melawan diri sendiri karena nafsu dan diri sendiri merupakan momok terbesar kita sesungguhnya.

Langkah-langkah yang perlu kita lakukan, yaitu;

 

1. Berani memulai dan mengistiqomahkan Walau sedikit demi sedikit.

-Tantangannya adalah terlalu banyak pertimbangan yang menjadikan kita tidak segera memulainya.

2. Jihadun Nafsi (menaklukkan diri sendiri)

-Tantangannya adalah rasa bosan yang harus dilawan dengan Istiqomah.

3. Yakin (tak tergoyahkan) -Tantangannya adalah ragu

4. Pendampingan orang sholeh dan mendatangi majelis ilmu

-Tantangannya adalah ego, yaitu merasa bisa dan sudah pintar serta keterikatan yang membuat seseorang terbatasi karena keterikatan dengan suatu golongan atau kelompok tertentu.

 

C. Siapakah Pemuda Akhir Zaman Yang Beruntung?

"maka beruntunglah orang-orang yang terasing"

Siapakah orang yang beruntung itu?

"........ Ada yang bertanya,  "wahai Rasulullah, siapakah orang yang asing itu?"  Beliau menjawab, "orang-orang yang berbuat baik jika manusia telah rusak" (H.R. Ahmad)

"...... "Siapakah orang-orang yang terasing itu?" rasulullah menjawab, "orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah (yang sesat)" (H.R. Ibnu Majah)

Dari beberapa penafsiran para ahli tafsir, orang yang terasing dapat disimpulkan, yaitu: "orang-orang yang istiqomah dijalan Allah, yang tetap berbuat baik ketika manusia telah rusak orang, yang teguh pendiriannya akan kebenaran dan yang tidak ikut rusak di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang rusak. Merekalah manusia yang dijanjikan surga dan kebahagiaan.”

Walaupun mereka berada dalam keterasingan, akan tetapi pada hakekatnya merekalah orang-orang yang dikenal oleh Allah swt., sehingga keterasingan tersebut sama sekali tidak membuat mereka risih. Keterasingan mereka hanya diantara kebanyakan manusia, sementara kebanyakan manusia itu sebagaimana yang Allah firmankan, yang artinya:

 "Jika kamu menaati kebanyakan manusia di bumi, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah."

Mereka yang menyelisihi sunnah dan membenci orang-orang yang berpegang teguh dengannya, pada hakikatnya merekalah yang berada dalam keterasingan. Mereka asing di hadapan Allah dan rasul-Nya serta dimata agama-Nya, sehingga keterasingan ini akan sangat mengganggu mereka walaupun di dunia mereka adalah orang-orang terkenal orang-orang, yang disegani dan dihormati.

 

 

 Pada intinya, Rasulullah pernah menyampaikan tentang bagaimana kondisi pemuda akhir zaman, diantaranya; jumlah perempuan yang lebih banyak dibandingkan jumlah laki-laki, perzinahan yang tampak secara terang-terangan dan banyak orang yang menampilkan auratnya secara terbuka, serta banyak orang yang senang dengan sesama jenisnya.

Banyaknya kerusakan yang terjadi dan telah membudayanya kemaksiatan membuat mereka yang senantiasa dalam ketaatan malah terasingkan. Namun jangan khawatir, karena Rasulullah pernah bersabda, bahwa generasi yang terasingkan karena ketaatannya merupakan orang yang beruntung.

Generasi terasing yang beruntung, yaitu mereka yang tetap istiqomah konsisten mengamalkan dan mengajarkan Islam dan membebaskan diri dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Alquran dan Sunnah. Mereka menjadi asing karena kebaikan dan kebajikan yang dilakukan. Namun Allah telah mencatat mereka sebagai orang-orang yang beruntung dan akan mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya yaitu Jannah.

DAFTAR PUSTAKA

 

https://lldikti5.kemdikbud.go.id/home/detailpost/tentang-pemuda-akhir-zaman

https://badilag.mahkamahagung.go.id/hikmah/publikasi/hikmah-badilag/generasi-yang-terasing-generasi-yang-beruntung-oleh-asep-parhanil-ibad-1912

https://open.spotify.com/episode/7rJDYxiFI3Sz226MyLzJkk?si=C_9JDyejQBG_Zci1KiIxYQ&utm_source=copy-link

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-dzikra/article/view/2077/2833

 

 

Popular posts from this blog

BAHAGIA HANYA BISA DIRASAKAN OLEH MEREKA YANG MENEMUKAN KUNCINYA

Mewujudkan Indonesia Yang Satu di Tengah Keberagaman

Langkah Mudah Mengecek dan Memperbaiki Tipografi Dalam Hitungan Detik