Bagaimana Jika Dosa Dipamerkan?


Tulisan ini bersumber dari kajian “Ngaji Filsafat Ust. Fahruddin Faiz”


“Tidak ada dosa kecil yang diremehkan dan tidak ada dosa besar yang ditaubati

 

Mengapa bisa dikatakan demikian?

Karena, dosa kecil yang diremehkan akan menjadi dosa besar, sedangkan dosa besar yang ditaubati akan menjadi kecil.

Kapan dosa kecil menjadi dosa besar?

Dalam tulisan ini akan disebutkan 6 alasan mengapa dosa kecil bisa menjadi dosa besar, alasannya adalah sebagai berikut :

1.      Dosa yang diistiqamahkan atau dikekalkan

Dosa kecil yang dilakukan terus-menerus. Hal ini dapat terjadi karena pengabaian seseorang terhadap dampak yang akan terjadi dari dosa yang ia lakukan. Entah dampak untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Pengabaian terhadap dosa ini menunjukkan ketidaktakutan seseorang pada Allah swt.

 

2.      Menganggap remeh / meremehkan dosa

“lha wong cuma dosa kecil yang akulakukan, bukan dosa besar”. Peremehan terhadap dosa ini yang akan membuat seseoang tak takut untuk melakukan dosa-dosa (yang dianggap kecil) lainnya. Dan jika dilakukan lagi-dan lagi karena peremehan ini, maka dosa tersebut dapat menjadi dosa besar.

 

3.      Senang mengerjakannya / menikmatnya

Jika ditanya, ”mengapa kamu tidak meninggalkan dosa tersebut, padahal kamu tahu bahwa hal tersebut merupakan laragan?”

Kemudian dijawab “lha wong enak kok, hehe...”

Seseorang yang menikmati tidak mungkin menyesal, dan bisa jadi jika seseorang sudah tahu bahwa yang dilakukan merupakan perbuatan dosa, tetapi ia masih ingin mengulanginya lagi dan lagi adalah karena ia merasakan kenikmatan dari dosa tersebut.

Jika ada seseorang bertanya “Bagaimana caranya agar saya bisa meninggalkannya”

Maka; ”Sadarkanlah dirimu, bahwasannya kenkmatan dari dosa yang kau lakukan itu bersifat palsu dan merusak!”

 

4.      Merasa aman dari hukuman Tuhan

Karena Allah Maha Penyayang, maka timbullah peremehan “gapapa melakukan dosa, lha wong Allah Maha menerima taubat, kok. Pasti diampuni.”

Atau mungkin setiap melakukan larangan Allah ia berdalih bahwasannya manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Manusia memang mahalul khathak wan nisyan (tempatnya salah dan lupa), tapi hal tersebut bukanlah asalan untuk kita senganya melakukannya (sengaja salah dan melupakan)

 

5.      Dosa kecil yang dipamerkan

Memamerkan, berarti membangkankan. Selain menunjukkan kebanggaan seseorang atas dosanya, memamerkan dosa juga dapat membuat orang lain mengikuti apa yang dia lakukan.

 

6.      Dosa kecil yang dilakukan orang besar

Orang besar atau publik figur tentu memiliki pengaruh yang jangkauannya lebih luas dan memiliki potensi yang lebih besar untuk diikuti dan ditiru.

 

Demikian merupakan beberapa alasan mengapa dosa kecil dapat menjelma menjadi dosa besar.

Allahu a’lam

Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bertaqwa.

 

Referensi:

https://open.spotify.com/episode/3UOmTp7SwUyi4h9UlJuHYf?si=3XcFSn2YSQy4yU63Irq8cQ&utm_source=copy-link

 

Popular posts from this blog

Mari Memperbarui Diri di Tahun Baru Ini!

Ternyata kecewa juga ada nilai positifnya lho. Sudah tau belum?

BAHAGIA HANYA BISA DIRASAKAN OLEH MEREKA YANG MENEMUKAN KUNCINYA